13 Cara Mudah Melatih Keterampilan Berpikir Kritis agar Lebih Rasional dan Bijak
Table of Contents
![]() |
Ilustrasi cara mudah melatih keterampilan berpikir kritis (pexels.com/Marcus Aurelius) |
Di zaman sekarang, informasi datang begitu cepat dari berbagai arah, mulai dari media sosial, berita online, sampai obrolan sehari-hari. Masalahnya, tidak semua informasi itu benar, lengkap, atau bisa dipercaya. Kalau kamu gak hati-hati, bisa saja kamu langsung percaya tanpa memeriksa kebenarannya.
Nah, di sinilah pentingnya keterampilan berpikir kritis. Dengan kemampuan ini, kamu bisa memilah mana informasi yang valid, mana yang penuh bias, bahkan mana yang sekadar opini tanpa dasar.
Melatih berpikir kritis juga bikin kamu lebih rasional, tidak gampang termakan hoaks, serta lebih bijak dalam mengambil keputusan. Yuk, kita bahas 13 cara mudah yang bisa kamu terapkan untuk mengasah keterampilan berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.
1. Selalu periksa informasi dengan hati-hati
Saat menerima informasi baru, jangan langsung percaya begitu saja. Tanyakan pada diri kamu, apakah data yang diberikan lengkap, terbaru, dan memiliki bukti yang kuat.
Misalnya, saat baca artikel kesehatan, periksa apakah ada penelitian yang mendukung atau hanya opini pribadi. Cara ini bikin kamu lebih objektif.
2. Kenali sumber informasi
Coba cek, siapa yang menyampaikan informasi tersebut? Apakah sumbernya terpercaya atau punya kepentingan tertentu?
Misalnya, kalau sebuah brand bilang produknya paling bagus, mungkin ada dorongan untuk menjual, bukan semata-mata fakta. Dengan membiasakan diri mengecek sumber, kamu bisa lebih selektif.
3. Pertimbangkan berbagai sudut pandang
Jangan cuma dengar dari satu pihak saja. Orang punya opini dan kepentingan berbeda, bahkan yang terlihat pintar sekalipun bisa bias. Jadi, saat ada isu tertentu, coba gali pendapat dari sisi lain supaya gambaranmu lebih utuh.
4. Latih mendengarkan secara aktif
Berpikir kritis bukan cuma soal menganalisis, tapi juga mendengarkan. Dengarkan baik-baik apa yang orang lain sampaikan tanpa buru-buru menghakimi. Kalau kamu bisa menempatkan diri di posisi mereka, kamu lebih mudah memahami alasan di balik pendapatnya.
5. Cari informasi tambahan
Kalau ada data atau cerita yang terasa kurang jelas, jangan berhenti di situ. Lakukan riset tambahan. Misalnya, saat ada berita viral, coba cek di beberapa media kredibel untuk memastikan keakuratannya.
6. Biasakan bertanya terbuka
Rasa ingin tahu adalah kunci keterampilan berpikir kritis. Jangan takut bertanya dengan kata “apa”, “siapa”, “mengapa”, atau “bagaimana”. Pertanyaan terbuka biasanya bikin kamu mendapat jawaban lebih dalam dibanding sekadar “ya” atau “tidak”.
7. Pilih sumber terpercaya
Kamu bisa membiasakan diri mencari informasi dari situs berita resmi, jurnal akademik, atau lembaga pendidikan. Hindari sumber anonim atau yang jelas-jelas punya agenda tertentu. Jangan lupa juga cek kapan informasi itu dipublikasikan, karena bisa jadi sudah tidak relevan.
8. Jangan terlalu bergantung pada media sosial
Media sosial memang cepat menyebarkan informasi, tapi sering kali tidak akurat. Kalau menemukan sesuatu yang mengejutkan di timeline, jangan langsung bagikan. Cek dulu di portal berita atau sumber yang lebih bisa dipercaya.
9. Belajar mengenali berita palsu
Salah satu latihan penting adalah membedakan mana berita asli dan mana yang palsu. Coba perhatikan bahasa yang dipakai.
Kalau isinya terlalu emosional atau memprovokasi, bisa jadi itu tanda hoaks. Periksa juga apakah ada sumber jelas untuk data, gambar, atau kutipan yang dipakai.
10. Kenali informasi yang bias
Selain hoaks, ada juga informasi yang sebenarnya tidak salah, tapi sengaja disajikan dengan sudut pandang tertentu. Bias ini bisa bikin kamu melihat hanya sebagian kecil fakta. Makanya, tanyakan pada diri sendiri: “Apakah ada sisi lain yang tidak disampaikan di sini?”
11. Sadar dengan bias diri sendiri
Kamu juga punya kecenderungan tertentu, entah karena pengalaman, preferensi, atau keyakinan pribadi. Bias ini bisa memengaruhi cara kamu menilai sesuatu. Dengan menyadarinya, kamu jadi lebih objektif saat membuat kesimpulan.
12. Bentuk opini sendiri
Setelah mengumpulkan data, mendengar pendapat orang lain, dan memeriksa fakta, sekarang saatnya kamu menyusun kesimpulan pribadi. Jangan hanya ikut-ikutan orang lain. Opini yang kamu bentuk berdasarkan analisis kritis biasanya lebih kuat dan meyakinkan.
13. Terus latih keterampilan berpikir kritis
Seperti otot, keterampilan berpikir kritis juga harus terus dilatih. Kamu bisa ikut kursus online, membaca buku tentang logika dan bias kognitif, atau sekadar berdiskusi sehat dengan orang lain. Semakin sering dipraktikkan, semakin tajam kemampuanmu.
Melatih keterampilan berpikir kritis itu tidak sulit, asalkan kamu konsisten menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membiasakan diri memeriksa informasi, mendengarkan aktif, dan menyadari bias, kamu bisa jadi pribadi yang lebih rasional dan bijak.
Melatih keterampilan berpikir kritis itu tidak sulit, asalkan kamu konsisten menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membiasakan diri memeriksa informasi, mendengarkan aktif, dan menyadari bias, kamu bisa jadi pribadi yang lebih rasional dan bijak.
Bukan cuma membantu kamu menghindari hoaks, tapi juga bikin keputusan yang lebih matang, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Ingat, berpikir kritis bukan berarti selalu curiga, tapi lebih pada bagaimana kamu menilai sesuatu dengan adil dan objektif. Jadi, yuk mulai terapkan 13 cara ini dari sekarang!
Sumber: bernardmarr
Sumber: bernardmarr
Post a Comment