Susah Fokus? Ini 7 Faktor Pemicu dan Tips Jitu Mengembalikan Konsentrasi
Table of Contents
![]() |
Ilustrasi susah fokus (pexels.com/Kaboompics.com) |
Pernah nggak kamu merasa duduk di depan laptop, niatnya mau kerja, tapi ujung-ujungnya malah buka media sosial? Atau lagi baca buku, tapi satu halaman pun nggak nyantol di otak?
Susah fokus itu wajar dialami, apalagi di era serba digital yang penuh distraksi. Menurut data Apple Analytics, rata-rata kita membuka ponsel sekitar 80 kali sehari, dan itu kemungkinan besar masih lebih sedikit dari kenyataannya.
Penelitian dari King’s College tahun 2022 juga menunjukkan bahwa banyak orang bahkan nggak sadar seberapa sering mereka mengecek ponselnya, dan setengah responden mengaku kesulitan menahan diri untuk tidak melihat smartphone ketika seharusnya fokus.
Masalahnya, gangguan ini bukan cuma menghambat pekerjaan, tapi juga bikin kita nggak maksimal mencapai potensi diri. Nah, biar lebih jelas, kita bahas yuk tujuh faktor yang bikin kamu susah fokus dan tips melatih fokus supaya konsentrasi bisa kembali.
1. Gangguan dari luar
Gangguan eksternal adalah hal-hal dari lingkungan sekitar yang bikin perhatianmu teralihkan. Misalnya suara notifikasi, obrolan orang di dekatmu, atau telepon mendadak. Hal-hal ini sering di luar kendali dan kalau terlalu sering terjadi, bisa menguras energi konsentrasi.
Tips mengatasinya: ciptakan “zona bebas distraksi”. Matikan notifikasi, pakai headphone peredam bising, atau pilih tempat kerja yang tenang. Triknya, atur lingkungan biar otakmu nggak gampang “terpancing” untuk berhenti dari pekerjaan.
Tips mengatasinya: ciptakan “zona bebas distraksi”. Matikan notifikasi, pakai headphone peredam bising, atau pilih tempat kerja yang tenang. Triknya, atur lingkungan biar otakmu nggak gampang “terpancing” untuk berhenti dari pekerjaan.
2. Gangguan dari dalam diri
Kadang, yang mengganggu bukan orang lain, tapi pikiran dan emosimu sendiri. Misalnya, rasa cemas, bosan, atau keinginan mendadak untuk ngecek ponsel. Hal ini biasanya muncul karena otak ingin menghindari rasa nggak nyaman.
Tips mengatasinya: sadari kalau pikiranmu mulai melayang. Gunakan teknik mindfulness sederhana, seperti menarik napas dalam dan fokus ke tarikan serta hembusan napas. Latihan ini efektif untuk melatih fokus dan menenangkan pikiran.
Tips mengatasinya: sadari kalau pikiranmu mulai melayang. Gunakan teknik mindfulness sederhana, seperti menarik napas dalam dan fokus ke tarikan serta hembusan napas. Latihan ini efektif untuk melatih fokus dan menenangkan pikiran.
3. Kurang motivasi
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal APA, ketika motivasi rendah, orang cenderung lebih sering berpindah tugas dan sulit mempertahankan perhatian. Motivasi ibarat bahan bakar; kalau tangki kosong, wajar kalau mesin “fokus” nggak berjalan mulus.
Tips mengatasinya: cari alasan yang kuat kenapa kamu harus menyelesaikan tugas itu. Bisa dengan memecah pekerjaan besar jadi bagian kecil yang cepat selesai, sehingga kamu merasa ada kemajuan dan tetap termotivasi.
Tips mengatasinya: cari alasan yang kuat kenapa kamu harus menyelesaikan tugas itu. Bisa dengan memecah pekerjaan besar jadi bagian kecil yang cepat selesai, sehingga kamu merasa ada kemajuan dan tetap termotivasi.
4. Pola makan yang kurang sehat
Apa yang kamu makan ternyata berpengaruh langsung ke cara otak bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa mikroba di usus memproduksi neurotransmitter penting seperti GABA dan asam lemak rantai pendek yang memengaruhi stres dan kecemasan. Makanan tinggi gula atau lemak jenuh bisa bikin kadar gula darah melonjak lalu turun drastis, yang akhirnya mengganggu konsentrasi.
Tips mengatasinya: pilih makanan yang mendukung kesehatan otak dan usus, seperti sayur, buah, biji-bijian, ikan berlemak, dan kacang-kacangan. Mengatur pola makan bukan cuma baik buat tubuh, tapi juga langkah penting dalam melatih fokus jangka panjang.
Tips mengatasinya: pilih makanan yang mendukung kesehatan otak dan usus, seperti sayur, buah, biji-bijian, ikan berlemak, dan kacang-kacangan. Mengatur pola makan bukan cuma baik buat tubuh, tapi juga langkah penting dalam melatih fokus jangka panjang.
5. Kurang tidur
Kurang tidur bukan cuma bikin ngantuk, tapi juga bisa mengurangi kecepatan reaksi, kemampuan memproses informasi, bahkan koordinasi gerak. Dr. Epstein dari Harvard mengungkapkan bahwa efek 48 jam kurang tidur setara dengan kadar alkohol dalam darah 0,1%, yang melampaui batas legal mengemudi di semua negara bagian AS.
Tips mengatasinya: usahakan tidur 7-8 jam setiap malam. Ciptakan rutinitas tidur, seperti mengurangi paparan layar sebelum tidur dan menjaga suhu kamar tetap nyaman.
Tips mengatasinya: usahakan tidur 7-8 jam setiap malam. Ciptakan rutinitas tidur, seperti mengurangi paparan layar sebelum tidur dan menjaga suhu kamar tetap nyaman.
6. Stres dan burnout
Penelitian tahun 2015 menunjukkan bahwa orang yang mengalami burnout lebih sulit mengembalikan fokus setelah terganggu. Mereka juga cenderung lebih sensitif terhadap gangguan kecil, sehingga konsentrasinya cepat hilang.
Tips mengatasinya: sisihkan waktu untuk istirahat mental. Lakukan aktivitas yang menyenangkan di luar pekerjaan, seperti jalan santai, mendengarkan musik, atau sekadar bercengkerama dengan teman dekat. Ingat, istirahat itu bagian dari produktivitas, lho.
Tips mengatasinya: sisihkan waktu untuk istirahat mental. Lakukan aktivitas yang menyenangkan di luar pekerjaan, seperti jalan santai, mendengarkan musik, atau sekadar bercengkerama dengan teman dekat. Ingat, istirahat itu bagian dari produktivitas, lho.
7. Kondisi kesehatan mental
Beberapa kondisi seperti ADHD, kecemasan, dan depresi memang bisa mengganggu kemampuan fokus. ADHD misalnya, ditandai dengan kesulitan mempertahankan perhatian dan kecenderungan bertindak impulsif. Kecemasan membuat pikiran dipenuhi kekhawatiran, sedangkan depresi dapat menyebabkan gangguan kognitif dan sulit mengambil keputusan.
Tips mengatasinya: jika kamu merasa gejalanya mengganggu aktivitas harian, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional. Penanganan yang tepat akan membantumu lebih mudah melatih fokus dan mengelola konsentrasi.
Susah fokus itu wajar, apalagi kalau penyebabnya datang dari berbagai arah, baik dari luar maupun dalam diri. Tapi kabar baiknya, kamu bisa mengatasinya.
Tips mengatasinya: jika kamu merasa gejalanya mengganggu aktivitas harian, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional. Penanganan yang tepat akan membantumu lebih mudah melatih fokus dan mengelola konsentrasi.
Susah fokus itu wajar, apalagi kalau penyebabnya datang dari berbagai arah, baik dari luar maupun dalam diri. Tapi kabar baiknya, kamu bisa mengatasinya.
Dengan memahami apa yang memicu hilangnya konsentrasi, kamu bisa menerapkan strategi yang tepat: mulai dari mengatur lingkungan kerja, memperbaiki pola makan, hingga memastikan kebutuhan tidur tercukupi.
Ingat, melatih fokus itu proses, bukan hasil instan. Setiap langkah kecil, seperti menutup notifikasi atau tidur tepat waktu, akan membantu otakmu kembali tajam dan siap menghadapi tantangan.
Ingat, melatih fokus itu proses, bukan hasil instan. Setiap langkah kecil, seperti menutup notifikasi atau tidur tepat waktu, akan membantu otakmu kembali tajam dan siap menghadapi tantangan.
Jadi, mulai sekarang, coba kenali gangguan yang paling sering muncul dalam hidupmu dan lakukan perubahan kecil yang konsisten. Pelan-pelan, kamu akan merasakan bedanya.
Sumber: lifehack
Sumber: lifehack
Post a Comment