Komunikasi di Hubungan Bermasalah? Tinggalkan 6 Kebiasaan Buruk Ini

Table of Contents
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Alex Green)

Dalam sebuah hubungan, komunikasi adalah kunci utama untuk menjaga keharmonisan. Namun, gak jarang kita menghadapi masalah komunikasi yang membuat hubungan terasa tegang atau penuh salah paham.

Masalah ini sering kali bukan karena apa yang kita katakan, tapi bagaimana kita menyampaikannya. Beberapa kebiasaan buruk tanpa disadari bisa menjadi penghalang dalam memahami satu sama lain.

Menurut Tina Fey, pakar hubungan dari Love Connection, ada kebiasaan tertentu yang harus dihindari jika ingin memperbaiki komunikasi dalam hubungan. Nah, berikut adalah enam kebiasaan buruk yang perlu kamu tinggalkan demi komunikasi yang lebih baik dan hubungan yang lebih harmonis.

1. Mengira tahu apa yang dipikirkan pasangan

Sering kali kita merasa sudah tahu apa yang pasangan pikirkan atau rasakan. Padahal, asumsi seperti ini justru bisa menjadi awal dari salah paham, lho. Misalnya, kamu mengira pasangan sedang marah hanya karena nada bicaranya terdengar berbeda.

Menurut Tina Fey, gak ada yang bisa membaca pikiran. Jadi daripada mengira-ngira, lebih baik bertanya langsung. Dengan begitu, kamu membuka ruang untuk komunikasi yang jujur dan saling memahami.

2. Menghindari pembicaraan sulit

Siapa sih, yang gak pernah menghindari pembicaraan yang berat? Terkadang kita memilih diam untuk tidak memperburuk keadaan. Namun, kebiasaan ini justru bisa membuat masalah semakin menumpuk.

Menurut Tina, menghindari percakapan sulit hanya akan menyapu masalah ke bawah karpet. Masalah tersebut mungkin gak terlihat, tetapi tetap ada. Mulailah berbicara secara terbuka meski terasa gak nyaman. Dengan menghadapi masalah secara langsung, kamu dan pasangan bisa menemukan solusi bersama.

3. Selalu merasa harus benar

Adakah momen di mana kamu merasa sulit untuk mengakui kesalahan? Kebiasaan ini bisa menciptakan jarak emosional dalam hubungan, lho. Ketika kamu selalu merasa harus benar, pasangan bisa merasa gak dihargai atau dianggap gak penting.

Komunikasi yang baik membutuhkan kerendahan hati. Mengakui kesalahan bukan tanda kelemahan, tetapi justru menunjukkan bahwa kamu menghargai hubungan lebih dari egomu.

4. Diam saat butuh bicara

Meskipun ada pepatah yang mengatakan “diam itu emas,” dalam hubungan, kebiasaan ini sering kali malah menjadi penghalang komunikasi. Ketika kamu memilih diam saat ada hal penting yang perlu disampaikan, pasangan bisa salah paham atau merasa diabaikan.

Menurut Tina, memilih untuk berbicara jujur dan terbuka jauh lebih baik daripada memendam perasaan. Jangan biarkan kesalahpahaman terjadi hanya karena kamu gak mau berbicara.

5. Mengabaikan komunikasi nonverbal

Tahukah kamu bahwa bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah berbicara lebih banyak daripada kata-kata? Sayangnya, banyak orang mengabaikan aspek ini dalam berkomunikasi.

Menurut penelitian, 93% dari komunikasi kita melibatkan elemen nonverbal. Jika kamu berkata “aku baik-baik saja” dengan nada datar atau wajah muram, pesan yang diterima pasangan bisa berbeda. Pastikan kata-kata dan bahasa tubuhmu selaras agar pesanmu gak disalahartikan.

6. Gak mendengarkan dengan sungguh-sungguh

Komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tetapi juga mendengarkan. Sering kali kita sibuk memikirkan jawaban sebelum pasangan selesai berbicara. Akibatnya, pesan yang ingin disampaikan pasangan gak sepenuhnya kita pahami.

Cobalah menjadi pendengar yang aktif. Fokus pada apa yang pasangan katakan tanpa memotong atau tergesa-gesa merespons. Dengan mendengarkan dengan sungguh-sungguh, kamu menunjukkan bahwa pendapat dan perasaan pasanganmu penting.

Memperbaiki komunikasi dalam hubungan bukanlah hal instan, tetapi usaha yang terus-menerus. Dengan meninggalkan kebiasaan buruk di atas, kamu bisa menciptakan ruang untuk komunikasi yang lebih jujur, hangat, dan saling mendukung.

Ingat, komunikasi yang baik adalah fondasi dari hubungan yang sehat dan bahagia. Jadi, yuk mulai ubah kebiasaanmu untuk hubungan yang lebih harmonis!

Sumber: baselinemag

Post a Comment